Monday 30 June 2014

Belajar Dari Kosta Rika

Kesebelasan Nasional Kosta Rika
Musim 4 tahunan sepak bola telah tiba. Di ajang Piala Dunia yang diselenggarakan setiap 4 tahun ini, selalu ada saja tim-tim yang tak terduga. Pada ajang tahun 2014 ini di Brazil, salah satu tim tak terduga tersebut adalah Kosta Rika. Kenapa Kosta Rika? Bukankah ada tim lain juga yang tampil mengejutkan tahun ini? 
Memang benar, ada juga tim-tim lain seperti Belgia, Aljazair, dan Swiss, namun dari semua tim kejutan yang ada, Kosta Rika tampil paling memukau.

Salah satu alasan mengapa Kosta Rika bisa dikatakan tampil memukau adalah fakta bahwa Kosta Rika berada di grup D yang notabene adalah grup "maut". Bersama dengan Italia, Inggris, dan Uruguay, Kosta Rika diprediksi bakal menjadi sasaran empuk dari ketiga negara pemegang gelar juara dunia tersebut. Namun yang terjadi di fase kualifikasi sungguh diluar dugaan. Kosta Rika justru tampil sebagai juara grup setelah mengalahkan Italia dan Uruguay, lalu bermain imbang dengan Inggris, itu pun karena partai melawan The Three Lions memang sudah tidak berarti bagi Kosta Rika.

Salah satu faktor yang membuat Kosta Rika dapat bermain gemilang mungkin adalah dengan masuk ke grup D. Hal ini membuat mereka tampil dengan tenang sehingga tidak ada beban dari media, karena hampir semua media pun pasti memprediksi bahwa Kosta Rika akan menjadi juru kunci. Sebaliknya bagi tiga tim lain yang menyandang status juara dunia, mereka memiliki tekanan ketika melawan Kosta Rika karena jika tidak menang, maka sisa 2 pertandingan yang lain dapat dipastikan akan sangat berat.

Banyak yang dapat dipelajari dari tim berjuluk Los Ticos ini oleh kesebelasan nasional Indonesia. Salah satunya adalah semangat juang yang tinggi dan tidak takut menghadapi tim-tim ternama yang berstatus juara dunia sekalipun. Selain itu faktor ketenangan dan rendah diri mungkin juga dapat ditiru. Seperti yang kita tahu, beberapa kali ketika kesebelasan nasional Indonesia justru kalah ketika mereka mulai dipuja-puja oleh media massa dan masyarakat.

Dari segi teknis, Indonesia dapat belajar dari kedisiplinan dan kekompakan tim Kosta Rika yang menjadi kunci mereka untuk lolos ke babak 16 besar ajang Piala Dunia di Brazil tahun 2014 ini. Dan tentu saja seharusnya lebih mudah bagi Indonesia untuk mencari pemain yang bertalenta, mengingat Indonesia memiliki jumlah penduduk yang lebih, banyak dila dibandingkan dengan Kosta Rika.

Satu faktor lagi yang tak kalah pentingnya adalah faktor supporter. Bila semua supporter di Indonesia bisa bersatu dan terus mendukung kesebelasan nasional Indonesia baik dalam posisi kalah maupun menang, niscaya tim sepak bola kita akan maju. Ditambah lagi bila para supporter sudah mampu menjalankan nilai-nilai fair play dalam sepak bola, seperti menghormati keputusan wasit, menghormati klub lain terlebih bila mereka menjadi tamu dalam sebuah pertandingan, dan menghormati lagu kebangsaan, baik milik sendiri maupun negara lain bila sedang dikumandangkan.

Semoga saja dengan melihat prestasi
Kosta Rika, kesebelasan nasional Indonesia tidak lagi bermimpi untuk ikut Piala Dunia, melainkan mewujudkannya. Amin :)