Saturday, 31 January 2015

Investasi Vertikal

Ketika mendengar kata investasi, tentu terbesit di benak kita akan uang, saham, emas, atau keuntungan. Padahal investasi tidaklah melulu erat dengan dunia keuangan. Ada satu jenis investasi bernama investasi vertikal, yang jarang terpikirkan oleh orang padahal manfaatnya sangat besar bagi dirinya dan orang lain.
Investasi vertikal adalah investasi yang dijalankan oleh manusia untuk mengharap ridha dari Allah SWT. Investasi ini hanya memiliki satu kerugian dan satu keuntungan. Rugi bila yang diinvestasikan adalah dosa, untung bila yang diinvestasikan adalah pahala.

Beberapa cara menginvestasikan dosa adalah dengan membuat orang lain sakit hati, berhutang tanpa berniat melunasi dan mengumbar aurat.

Kita semua pasti mengetahui kalau Allah SWT adalah Tuhan Yang Maha Pengampun, apapun kesalahan kita terhadapNYA pasti akan diampuni selama kita tidak menyekutukanNYA. Namun bila kita berbuat salah terhadap orang lain dan kita tidak meminta maaf tidak pula dimaafkan maka kita tidak akan diampuni, dan dosanya akan terus mengalir.

Demikian halnya berhutang tanpa ada niat melunasi. Jika kita berhutang dan tidak bisa melunasinya maka hutang itu tidak akan gugur sampai kapanpun, kecuali bila ada orang lain yang bersedia menanggungnya atau pemberi hutang merelakan hutang tersebut untuk lunas.

Sedangkan untuk perihal mengumbar aurat, sudah jelas hukumnya sangatlah haram. Bahkan wangi surga pun sudah lagi tak tercium bagi pengumbar aurat. Terlebih bila beredar gambar dan video yang tidak pantas. Maka dosanya akan terus mengalir tanpa henti hingga Hari Penghakiman nanti.

Lantas, adakah investasi yang terus mengalirkan pahala? Cara-cara untuk mendapat pahala yang terus mengalir adalah dengan berbuat hal "sepele", mengajarkan ilmu yang bermanfaat kepada orang lain, membangun/ sesuatu yang bermanfaat, dsb.

Maksud dari berbuat hal sepele adalah dengan melakukan hal-hal yang kelihatannya kecil, tapi berdampak besar. Misalnya mengingatkan orang untuk salat atau memungut sampah yang ditemui di jalan dan membuang ke tempat semestinya.

Mengajarkan ilmu yang bermanfaat jelas adalah investasi vertikal yang beharga. Bayangkan jika anak didik kita menggunakan ilmu itu untuk kebaikan atau berguna baginya sendiri di masa depan, maka pahala kita pun terus mengalir. Kalau begitu, bagaimana kira-kira dengan guru SD kita dulu yah? semua hal mereka yang ajarkan tentu sangat terpakai oleh kita saat ini.

Sedikit berbeda dari yang lain, membangun sesuatu yang bermanfaat mungkin butuh modal besar, misalnya masjid atau sekolah. Mungkin hanya orang tertentu yang sanggup. Tunggu dulu, bukankah tukang bangunannya jadi ikut berkontribusi? Mereka tentu juga dihitung ebagai investor, kan?

Lagipula yang dibangun tidak perlu mewah atau megah, menanam pohon saja walau hanya satu, tentu sudah sangat bermanfaat bagi orang lain, karena setidaknya menambah kadar oksigen di bumi yang makin tua ini.
Sekarang pilihannya ada di tangan Anda masing-masing. Mau berinvestasi dosa atau berinvestasi pahala? Yang jelas jangan sampai kita menjadi orang yang menyia-nyiakan kesempatan yang telah diberikan.